Text
Inventarisasi Tokoh Sejarah Dan Budaya (ITSB) Kabupaten Pandeglang
Fungsi kebudayaan dalam suatu masyarakat tidak hanya sebagai blueprint (pedoman) dalam menghadapi lingkungannya secara luas, tetapi juga sebagai jati diri dan integrasi (lihat Boeddhisantoso, t.t.). Oleh karena itu, setiap masyarakat, betapa pun sederhananya, pasti akan menumbuh-kembangkan kebudayaan. Tumbuh dan berkembangnya suatu kebudayaan sangat erat kaitannya dengan faktor geografis dan demografis (kependudukan). Untuk dapat mempertahankan dan atau mengadakan pembaharuan di berbagai bidang tersebut, tentu saja diperlukan orang-orang yang mempunyai pandangan ke depan yang menginginkan adanya kemajuan-kemajuan dan perombakan-perombakan sesuai pada norma-norma serta nilai-nilai yang sesuai dengan tuntutan zaman. Mereka adalah agen-agen perubahan yang muncul akibat adamnya faktor-faktor, seperti : bertambah atau berkurangnya penduduk, perubahan lingkungan, penemuan-penemuan baru (discovery dan invention), pertentangan dalam masyarakat, atau terjadinya pemberontakan dan revolusi. Tujuan Inventarisasi ini adalah menemukenali dan mendokumentasikan para tokoh budaya dan sejarah dianggap berperan aktif enjadi agen bagi perubahan sosial budaya di wilayah Kabupaten Pandeglang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Inventarisasi Tokoh Sejarah dan Budaya di Kabupaten Pandeglang berupa wawancara, observasi, dan studi pustaka. Inventarisasi Tokoh Sejarah dan Budaya Kabupaten Pandeglang : 1). Gebar (65 tahun) pelukis Banten asal Pandeglang. 2). K.H. Mas Abdurachman bin Jamal aljanakawi, beliau merupakan anak dari K. Djamal dan tempat kelahirannya di Kampung Janaka (Janaka adalah sebuah dusun di lereng Gunung Haseupan, termasuk wilayah Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten). Adapun kitab yang disusun oleh KH. Abdurachman anatara lain: a). Tajwid dalam bahasa Sunda, b). Tauhid dalam bahasa Sunda, c). Nahu Adjuriyah jilid I, II dan III dalam bahasa Arab, d). Syaraf Takhlip dalam bahasa Arab, E). Ilmu Balghah (Bayan) dalam bahasa Arab, F). Jawiz dalam bahasa Sunda. G). Tauhfah dalam bahasa Sunda. H). Muhajiulqawin dalam bahasa Sunda. 3). KH.M. Husein (Carita), 4). Syekh Maulana Manshuruddin (Abu Nashri, Abdul Qohhar dan Sultan Haji) (Sultan Ketujuh Banten), 5). Syeikh Asnawi bin Syeikh Abdurrahman. Kegiatan ITSB (Inventarisasi Tokoh Sejarah dan Budaya) di Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten, merupakan salah satu upaya untuk lebih memperkenalkan tokoh-tokoh lokal kepada masyarakat luas.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain