Text
TRADISI LISAN PISAAN MASYARAKAT SUNGKAI BUNGA MAYANG, KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Sebagai bagian dari sastra lisan, pisaan berupa ungkapan pengalaman dan perasaan jiwa atau tanggapan atas lingkungannya (dalam arti luas) yang diwujudkan dalam dunia fiksi melalui media bahasanya (bahasa Lampung) dalam bentuk tuturan. Ia diwariskan secara turun-temurun di antara orang-orang Marga Sungkai Bunga Mayang sebagai milik bersama. Orang-orang yang terlibat dalam pisaan memiliki orientasi nilai budaya yang menghubungkan kegiatan berpisaan dengan tujuan mencari status atau kedudukan dalam komunitas hingga hiburan di kala senggang. Untuk mendapat pengakuan dan memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat, maka orang tersebut akan meminta seorang ahli pisaan untuk membuat dan melantunkan pisaan yang berisi silsilah keluarganya. Dalam hubungan-hubungan sosial antara orang-orang yang terlibat dalam pisaan berkembang pula nilai-nilai tertentu yang dapat dijadikan sebagai acuan hidup dalam bermasyarakat. Nilai-nilai itu antara lain; kerjasama, kerja keras, kreativitas, keuletan, ketekunan, dan kepatuhan terhadap laki-laki. Metode yang dilakukan bersifat deskriptif dan pendekatan kualitatif. Nilai penghormatan tercermin dalam kandungan hejong-hejong dan pepaccur. Hejong-hejong sengaja dibuat dan dibacakan sebagai penghormatan bagi seseorang yang akan mendapat gelar adat. Sementara pepaccur dibuat untuk menghormati sebuah tempat (makam keramat, balai adat, dan lain sebagainya).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain