Image of PENYUSUNAN DATA POKOK KEBUDAYAAN TOKOH SEJARAH DAN BUDAYA KABUPATEN BOGOR

Text

PENYUSUNAN DATA POKOK KEBUDAYAAN TOKOH SEJARAH DAN BUDAYA KABUPATEN BOGOR



Kata kunci :Tokoh Sejarah, Tokoh Budaya, Kabupaten Bogor
Lokasi : Kabupaten Bogor
Judul: Penyusunan Data Pokok Kebudayaan Tokoh Sejarah Dan Budaya Kabupaten Bogor
Penulis : Heru Erwantoro, Lasmiyati, Yuzar Purnama, Enden Irma Rachmawaty, Risa Novianti, Anas Azhar Nasihin.
Penerbit : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat
Tahun: 2017
Kolasi : ii; 72 halaman; foto; table; peta; tinggi 29 cm; lebar 20 cm
No klasifikasi : A. 15 ITSB
Abstrak
Dalam dunia kesejarahan dapat dipastikan kita akan menemukan sederetan tokoh dan peristiwa. Tokohnya disebut tokoh sejarah dan peristiwanya disebut peristiwa sejarah. Dalam pengamatan sepintas lalu ada orang yang menyimpulkan bahwa sejarah adalah akumulasi dari sejumlah tokoh dan peristiwa. Dengan kata lain sejarah adalah sekumpulan tokoh dan peristiwa yang dianggap bersejarah. Manusia baik itu orang besar maupun orang kecil berperan dalam sejarah. Persoalan yang muncul ialah pertama bagaimanakah peran manusia dalam sejarah. Persoalan yang kedua siapakah yang dimaksud dengan tokoh sejarah. Ketiga peristiwa yang bagaimanakah yang dikatakan sebagai peristiwa bersejarah itu. Tujuan utama dari Kegiatan Penyusunan Data Pokok Kebudayaan Tokoh Sejarah dan Budaya adalah untuk mendata siapa saja yang telah menjadi tokoh atau ditokohkan oleh masyarakat di suatu daerah. Hasil dari kegiatan ini bentuknya berupa profil tokoh dari daerah Kabupaten Bogor. Nama Bogor berasal dari kata Bahai atau Baqar yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukit berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lain menyebutkan bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti tunggul pohon enau (kawung). Pendapat diatas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap akhlinya. Namun berdasarkan catatan sejarah bahwa pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd Van de Negorij Bogor, yang berarti kepala kampong Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampong itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri mulai di bangun pada tahun 1817. Pada tahun 1975, Pemerintah Pusat (dalam hal ini Menteri Dalam Negeri) mengintruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri dan pindah dari Pusat Pemerintahan Kotamadya Bogor. Perjuangan manusia di dunia ini sesuai dengan peran yang disandangnya, para tokoh terlihat dengan jelas berusaha dengan sekuat jiwa dan raganya untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkannya. Sebuah cita-cita yang didasarkan kepada panggilan jiwa yang mengabdi pada agama, bangsa, dan negaranya. Karena itu semua aspek tindakannya tidaklah untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk memenuhi panggilan sejarah yang telah memposisikan dirinya pada rantai kehidupan yang tidak ia tentukan sendiri. Sebagai manusia, para tokoh itu hanya berusaha tapi Tuhanlah yang menentukan. Riwayat singkat para tokoh itu penuh dengan nilai-nilai yang pantas dijadikan suri teladan bagi generasi muda. Nilai semangat berjuang di dalam mengarungi kehidupan dari para tokoh sangatlah penting untuk ditiru oleh generasi muda. Dengan semangat itulah para tokoh menjalani kehidupannya, sebuah panggilan sejarah, untuk senantiasa berbuat yang terbaik agar bermanfaat bagi sesame manusia.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
A. 15 ITSB
Penerbit BPNB Jawa Barat : Bandung -Jawa Barat.,
Deskripsi Fisik
lebar 20 cm., tinggi 29 cm., 69 halaman.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
A. 15 ITSB
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Tahun 2017
Subyek
Info Detil Spesifik
2 Eks
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this