Image of Tarling: Kesenian Tradisional Indramayu

Text

Tarling: Kesenian Tradisional Indramayu



Abstrak
Indonesia memiliki beberapa jenis kesenian tradisional yang tergolong unik dan tidak dimiliki oleh negara lain. Banyak diantara kesenian tersebut yang dipentaskan di luar negeri, bahkan tidak sedikit para pelaku seni menjadi warga negara lain dan memperkenalkan seni tersebut di tempat yang disinggahinya. Lama kelamaan mereka pun mengakui kesenian tersebut sebagai milik daerah barunya. Hal tersebut menjadi bahan pemikiran pemerintah. Pemerintah berusaha menginventarisasikan dan mengajukan hak paten wrisan budaya tak benda sebagai warisan budaya tak benda milik bangsa Indonesia yang diakui sebagai warisan budaya. Kenyataanya, menghakpatenkan warisan budaya tak benda tidak sesuai dengan harapan. Maksud kegiatan pencatatan WBTB adalah mengumpulkan data unsur-unsur kebudayaan di wilayah kerja BPNB Jawa Barat yaitu Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Lampung mulai dari perkotaan hingga pedesaan. Tujuan kegiatan ini adalah terkumpulnya data unsur-unsur warisan budaya tak benda. Setelah data terkumpul, di harapkan mampu memberi informasi kebudayaan secara cepat kepada masyarakat dalam bentuk program elektronik. Selain itu, kegiatan pencatatan WBTB juga bertujuan sebagai jawaban atas desakan masyarakat yang menginginkan informasi kebudayaan yang dapat diakses secara cepat dan akurat. Tarling merupkan satu-satunya kesenian khas di Indramayu dan Cirebon. Menurut Supali Kasim, Tarling merupakan kesenian asli Indramayu.adapun kesenian lainnya yang ada di Indramayu bukan kesenian asli, dikarenakan selain tarling sudah mendapat pengaruh baik dari Jawa Tengah dan daerah lainnya. Dikatakan Tarling kesenian asli dikarenakan Mang Sakim warga Indramayu asli yang berdomisili di Desa Kepandaian Kecamatan Indramayu mampu mengsinkronkan antara nada yang ada di gamelan dengan petikan-petikan gitar. Mengapa demikian karena Mang Sakim yang ahli gamelan pernah kedatangan seorang Komisari Belada pada 1931. Ia ingin memperbaiki gitar miliknya yang rusak. Musik Tarling pada generasi sugra, hanya mengantarkan tarling sebagai sebuah kesenian yang mengusung lagu-lagu daerah dengan menggunakan alat music dari dataran Eropa. Meskipun demikian kesenian tarling dapat merebut simpati para pemuda dan Sugra dapat menghibur orang-orang hajatan atau dalam acara keluarga dengan dududk lesehan. Kesenian tarling yang tumbuh dan lahir di daerah Kepandaian kemudian mampu berkembang ke wilayah yang lebih luas. Pada tahun 1970-an lagu lagu yang dibawakan pada kesenian tarling adalah berasal dari kerangka lagu klasik, yaitu Dermayonan atau cirebonan yang biasa ditembanggkan oleh pesinden dengan iringan gamelan. Pada tahun itu sudah mulai muncul lagu lagu baru semacam Warung Pojok Abdul Majid atau melati. Walaupun demikian lagu lagu tersebut tetap mengacu pada nada dasar dari gamelan


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
A.49 WBTB
Penerbit BPNB Jawa Barat : Bandung -Jawa Barat.,
Deskripsi Fisik
tinggi:29cm., lebar:20,5cm., 52halaman,peta,poto.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
A.49 WBTB
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
2 Eks
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this